Sub Pokok Bahasan: Utang Luar Negri
14.3 Utang Luar Negri
Utang
luar negeri atau pinjaman
luar negeri, adalah sebagian dari total utang suatu negara yang
diperoleh dari para kreditor di luar negara tersebut. Penerima utang luar negeri dapat
berupa pemerintah, perusahaan, atau perorangan. Bentuk utang dapat berupa uang
yang diperoleh dari bank swasta, pemerintah negara lain, atau lembaga keuangan internasional seperti IMF danBank Dunia.
·
Utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Januari 2014
tercatat USD269,3 miliar sehingga tumbuh 7,1% (yoy), meningkat dibandingkan
dengan pertumbuhan Desember 2013 sebesar 4,6% (yoy). Peningkatan
pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan posisi ULN sektor
swasta sebesar 12,2% (yoy) menjadi USD141,4 miliar. Sementara itu, posisi ULN
sektor publik tumbuh sebesar 1,9% (yoy) menjadi USD127,9 miliar. Jika
dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya, ULN sektor swasta hanya tumbuh
0,6%, sementara ULN sektor publik meningkat 3,5% * (mtm).
·
Berdasarkan jangka waktu, kenaikan pertumbuhan ULN
terutama terjadi pada ULN jangka panjang. ULN berjangka panjang pada
Januari 2014 tumbuh 7,1% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan Desember
2013 sebesar 4,1% (yoy). Sementara itu, ULN berjangka pendek tumbuh 7,0% (yoy),
sedikit lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar
7,1% yoy. Pada Januari 2014, ULN berjangka panjang tercatat sebesar USD222,8
miliar, atau mencapai 82,7% dari total ULN. Dari jumlah tersebut, ULN
berjangka panjang sektor publik mencapai USD121,5 miliar (95,0% dari total ULN
sektor publik), sementara ULN berjangka panjang sektor swasta sebesar USD101,3
miliar (71,7% dari total ULN swasta).
·
Untuk ULN swasta, peningkatan pertumbuhan terjadi pada
ULN sektor finansial dan sektor pengangkutan & komunikasi. ULN sektor
swasta terutama terarah pada lima sektor ekonomi, yaitu sektor keuangan (pangsa
26,5% dari total ULN swasta), sektor industri pengolahan (pangsa 20,4%), sektor
pertambangan dan penggalian (pangsa 18,1%), sektor listrik, gas, dan air bersih
(pangsa 11,6%), dan sektor pengangkutan dan komunikasi (pangsa 7,6%). Dari
kelima sektor tersebut, dua sektor yaitu sektor keuangan dan sektor
pengangkutan dan komunikasi mencatat kenaikan pertumbuhan pada Januari 2014
masing-masing sebesar 11,1% (yoy) dan 5,8% (yoy), dari bulan sebelumnya sebesar
5,7% (yoy) dan 4,4% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ULN sektor
pertambangan dan penggalian dan sektor industri pengolahan tumbuh sebesar 20,4%
(yoy) dan 11,7% (yoy), lebih lambat dari 26,1% (yoy) dan 12,1% (yoy) pada bulan
sebelumnya. Di sisi lain, ULN sektor listrik, gas, dan air bersih masih
mengalami kontraksi sebesar 1,7% (yoy).
·
Bank Indonesia memandang perkembangan ULN tersebut masih
cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal tercermin pada posisi ULN
Januari 2014 yang cukup terkendali di level 30,8% dari PDB.Peningkatan
pertumbuhan ULN Januari 2014 antara lain tidak terlepas dari kebutuhan
kebutuhan pembiayaan ekonomi, termasuk melalui utang luar negeri. Ke
depan, Bank Indonesia akan terus memantau perkembangan ULN Indonesia, terutama
ULN jangka pendek swasta, sehingga tetap optimal mendukung perekonomian
Indonesia.
Sumber: