10.4 Keterkaitan
Pertanian Dengan Industri Manufaktur
Jika mau berkaca dari negara yang telah
lebih dahulu maju dibanding dengan Indonesia, pada awalnya mereka
(negara-negara maju) menitikberatkan pembangunan perekonomian mereka pada
sektor pertanian untuk kemudian dikembangkan dan beralih perlahan-lahan menjadi
sektor industri. Perubahan ini tidak berlangsung secara tiba-tiba melainkan
dengan serangkaian proses yang panjang dan tentunya pertanian dijadikan sebagai
pondasi, baik sebagai penyedia bahan baku maupun modal untuk membangun
industri.
Berkaca pada krisis yang telah terjadi,
proses industrialisasi yang didengung-dengungkan pemerintah kurang mendapat
moment yang tepat. Pada akhirnya Indonesia yang direncanakan akan menjadi
negara industri-dalam waktu yang tidak lama lagi, tidak terwujud hingga saat
sekarang ini.
Melihat kenyataan itu, sudah seharusnya
kita memutarbalikkan kemudi ekonomi untuk mundur selangkah merencanakan dan
kemudian melaksanakan dengan disiplin setiap proses yang terjadi. Yang
terpenting yaitu harus dapat dipastikan bahwa sektor pertanian mendapat
prioritas dalam proses pembangunan tersebut. Mengingat, sampai dengan saat ini
negara-negara maju pun tidak dapat meninggalkan sektor pertanian mereka, hingga
kalau sekarang kita coba melihat sektor pertanian sekelas negara maju, sektor
pertanian mereka mendapat proteksi yang besar dari negara dalam bentuk subsidi
dan bantuan lainnya.
Ada beberapa alasan (yang dikemukakan oleh
Dr.Tulus Tambunan dalam bukunya Perekonomian Indonesia) kenapa sektor pertanian
yang kuat sangat esensial dalam proses industrialisasi di negara Indonesia,
yakni sebagai berikut :
1. Sektor pertanian yang kuat berarti
ketahanan pangan terjamin dan ini merupakan salah satu prasyarat penting agar
proses industrialisasi pada khususnya dan pembangunan ekonomi pada umumnya bisa
berlangsung dengan baik. Ketahanan pangan berarti tidak ada kelaparan dan
ini menjamin kestabilan sosial dan politik.
2. Dari sisi permintaan agregat, pembangunan
sektor pertanian yang kuat membuat tingkat pendapatan rill per kapita disektor
tersebut tinggi yang merupakan salah satu sumber permintaan terhadap
barang-barang nonfood, khususnya manufaktur. Khususnya di Indonesia, dimana
sebagaina besar penduduk berada di pedesaan dan mempunyai sumber pendapatan
langsung maupun tidak langusng dari kegitan pertanian, jelas sektor ini
merupakan motor utama penggerak industrialisasi.
3. Dari sisi penawaran, sektor
pertanian merupakan salah satu sumber input bagi sektor industri yang mana
Indonesia memiliki keunggulan komparatif.
4. Masih dari sisi penawaran,
pembangunan yang baik disektor pertanian bisa menghasilkan surplus di sektor
tersebut dan ini bisa menjadi sumber investasi di sektor industri, khususnya
industri berskala kecil di pedesaan.
Melihat hal itu, sangat penting untuk kita
saling bersinergi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Pemerintah-dalam
hal ini pemangku kebijakan, membuat regulasi yang memiliki tujuan yang selaras
dengan cita-cita bersama, menganggarkan dana untuk pengembangan pertanian,
memberikan pengetahuan dengan jalan memberdayakan tenaga penyuluh pertanian
agar dapat membantu petani dengan maksimal, bank dalam hal ini penyedia dana
publik dapat lebih bersahabat dengan petani, agar keterbatasan dana dapat
teratasi dengan bantuan bank sebagai penyedia dana dengan bunga yang kecil,
perguruan tinggi sangat penting untuk mengadakan penelitian-penelitian yang
masiv dan dapat diaplikasikan langsung untuk meningkatkan produktivitas pertanian,
swasta diharapkan dapat menginvestasikan modal mereka untuk membuat
pabrik-pabrik pengolahan produk-produk pertanian kita sehingga ketika kita
ingin memasarkannya ke luar (ekspor) maka kita akan dapat menghasilkan
pendapatan lebih (karena nilai yang lebih tinggi) dan tentunya masyarakat
(petani) sebagai subjek dapat dengan benar-benar serius dalam menjalankan
setiap program yang diberikan pemerintah (dengan asums : program yang dibuat
oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh petani)
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar