6/7.5 beberapa
indikator kesenjangan Dan kemiskinan
Ada sejumlah cara untuk
mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan. Yangsering digunakan
yaitu:
1. Kurva Lorenz
Menggambarkan
distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan-kalangan lapisan penduduk,
secara kumulatif pula. Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang
sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan
sisi datarnya mewakili persentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri
“ditempatkan” pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.Kurva Lorenz yang
semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan
nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin jauh dari
diagonal, maka ia mencerminkan keadaan yang semakin buruk
2. Koefisien Gini
Adalah suatu koefisien
yang berkisar dari angka 0 hingga 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan)
distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil (semakin mendekati nol)
koefisiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Begitu pula untuk
sebaliknya, semakin besar koefisiennya, menyiratkan distribusi yang ada semakin
buruk atau tidak merata . Koefisien ini biasanya digunakan untuk mengukur
kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian ,
tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.
3. Tingginya angka
kriminalitas, banyak para kriminal yang telah di tangkap dan di penjara. Dan
banyak pula dari para kriminal tersebut yang merupakan kepala rumah tangga.
4. kebodohan, semakin
banyak rakyat miskin maka semakin banyak juga orang yang tidak bisa mendapatkan
pendidikan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar